Tuesday, August 8, 2017

Modul 2 : ESPA4229 - Ekonomi Pembangunan

Modul 2 : ESPA4229 - Ekonomi Pembangunan

ESPA4229 - EKONOMI PEMBANGUNAN



RANGKUMAN

MODUL 2

Pertumbuhan Ekonomi





Kegiatan Belajar 1

Mazhab Historismus dan Klasik 

          Pemikiran mazhab historismus ini didasarkan atas perspektif sejarah di dalam memandang masalah dan fenomena ekonomi. Fenomena ekonomi hanya dipandang sebagai sebuah "bagian" tertentu dari perjalanan sejarah suatu bangsa. Oleh karena itu, pemikiran ekonomi dan penelitian tentang masalah ekonomi harus dalam konteks perspektif sejarah sehingga setiap kebijakan yang dihasilkan didasarkan atas realitas di dunia nyata, bukan didasarkan pada pemikiran yang abstrak dengan asumsi - asumsi yang kurang realistis.
          Mazhab ini menilai pemikiran kaum Klasik terlalu abstrak - teoretis karena mengandalkan metode analisis deduktif dan menolak hukum - hukum ekonomi yang diajukan oleh kaum Klasik sebagai sesuatu hal yang bersifat universal. Sebaliknya, mazhab ini lebih condong pada metode analisis induktif - empiris. Hukum ekonomi harus dianggap sebagai suatu hal yang bersifat relatif karena segala sesuatu itu tergantung pada dimensi ruang dan waktu. Salah satu tokohnya yang sangat terkenal adalah Walt Whitman Rostow. 
          Sementara itu, pokok pikiran utama mazhab Klasik adalah sebagai berikut :
  1. Kebijakan pasar bebas (laissez faire) merupakan "jiwa" bagi suatu perekonomian. Oleh karena itu, setiap individu maupun unit - unit usaha harus diberi kebebasan dalam menjalankan kegiatan ekonominya.
  2. Kegiatan ekonomi yang dilakukan atas dasar mekanisme pasar akan jauh lebih bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan daripada jika ada campur tangan pemerinyah di dalamnya. Peran pemerintah hendaknya hanya terbatas pada bidang hukum, pertahanan, pendidikan dan penyediaan jasa - jasa publik lainnya.
  3. Nilai dan harga barang, tingkat upah, tingkat sewa tanah dan tingkat laba ditentukan oleh mekanisme tarik - menarik antara permintaan dan penawaran di pasar.





Kegiatan Belajar 2

Teori Neoklasik, Keynesian, dan Pertumbuhan Endogen

          Dalam teori Harrod - Domar, pembentukan modal dipandang sebagai pengeluaran yang akan menambah kemampuan suatu perekonomian untuk menghasilkan barang dan jasa, dan juga sebagai pengeluaran yang akan menambah permintaan efektif seluruh masyarakat. Teori ini menunjukkann sebuah realita yang cenderung diabaikan oleh Keynes, yaitu jika pada suatu masa tertentu dilakukan sejumlah pembentukan modal maka pada masa berikutnya perekonomian tersebut akan mempunyai kemampuan yang lebih besar dalam menghasilkan barang dan jasa. Namun, teori ini juga memandang bahwa adanya kenaikan pada kapasitas produksi dan pendapatan nasional ditentukan oleh adanya kenaikan pengeluaran masyarakat. Meskipun kapasitas produksi bertambah, pendapatan nasional baru akan mengalami kenaikan hanya jika terjadi kenaikan pada pengeluaran masyarakat. 
          Menurut teori neoklasik (Solow - Swan), pertumbuhan ekonomi tergantung pada ketersediaan faktor - faktor produksi (penduduk, tenaga kerja, dan akumulasi modal) dan tingkat kemajuan teknologi. Pandangan teori ini didasarkan pada anggapan yang mendasari analisis ekonomi klasik, yaitu perekonomian berada pada tingkat pengerjaan penuh dan tingkat pemanfaatan penuh atas faktor - faktor produksinya.
          Menurut teori pertumbuhan endogen, faktor teknologi memegang peranan penting dalam pertumbuhan dalam jangka panjang. Namun, Romer (1994) menyatakan bahwa akumulasi modal tetap memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi dalam artian yang lebih luas, yakni dengan memasukkan unsur modal ilmu pengetahuan (knowledge capital) dan modal manusia (human capital) ke dalam model. Selain itu, perubahan teknologi merupakan bagian dari proses pertumbuhan ekonomi yang berasal dari dalam (endogenous), bukan sebagai faktor yang berasal dari luar (esogenous).





Kegiatan Belajar 3

Teori Schumpeter dan Teori Ketergantungan

          Menurut Schumpeter, faktor utama yang menyebabkan pembangunan ekonomi adalah proses inovasi dan pelakunya adalah para inovator atau pengusaha (entrepreneurs). Kemajuan ekonomi suatu masyarakat hanya bisa diterapkan dengan adanya inovasi oleh para entrepreneurs
          Schumpeter membedakan pengertian pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi meskipun keduanya merupakan sumber peningkatan output masyarakat. Menurut Schumpeter, pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan output masyarakat yang disebabkan oleh semakin banyaknya jumlah faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi, tanpa adanya perubahan dalam "teknologi" produksi itu sendiri. Pembangunan ekonomi adalah kenaikan output yang disebabkan oleh adanya inovasi yang dilakukan oleh para pengusaha (entrepreneurs).
          Menurut teori ketergantungan, fenomena keterbelakangan (underdevelopment) NSB disebabkan oleh tergabungnya (incorporated) masyarakat prakapitalis tersebut ke dalam tatanan ekonomi dunia yang kapitalistik. NSB terjebak dalam perangkap ketergantungan dan dominasi negara - negara maju (core) sehingga masyarakat tersebut kehilangan otonominya sehingga menjadi negara - negara pinggiran (periphery). Ketergantungan NSB terhadap negara - negara maju tersebut merupakan buah dari hubungan - hubungan struktural yang eksploitatif antara negara - negara maju sebagai pusat ekonomi dan negara pinggirannya.


BERIKUTNYA :