ESPA4229 - EKONOMI PEMBANGUNAN
RANGKUMAN
MODUL 2
Pertumbuhan Ekonomi
Kegiatan Belajar 1
Mazhab Historismus dan Klasik
Pemikiran mazhab historismus ini didasarkan atas perspektif
sejarah di dalam memandang masalah dan fenomena ekonomi. Fenomena
ekonomi hanya dipandang sebagai sebuah "bagian" tertentu dari perjalanan
sejarah suatu bangsa. Oleh karena itu, pemikiran ekonomi dan penelitian
tentang masalah ekonomi harus dalam konteks perspektif sejarah sehingga
setiap kebijakan yang dihasilkan didasarkan atas realitas di dunia
nyata, bukan didasarkan pada pemikiran yang abstrak dengan asumsi -
asumsi yang kurang realistis.
Mazhab ini menilai pemikiran kaum Klasik terlalu abstrak -
teoretis karena mengandalkan metode analisis deduktif dan menolak hukum -
hukum ekonomi yang diajukan oleh kaum Klasik sebagai sesuatu hal yang
bersifat universal. Sebaliknya, mazhab ini lebih condong pada metode
analisis induktif - empiris. Hukum ekonomi harus dianggap sebagai suatu
hal yang bersifat relatif karena segala sesuatu itu tergantung pada
dimensi ruang dan waktu. Salah satu tokohnya yang sangat terkenal adalah
Walt Whitman Rostow.
Sementara itu, pokok pikiran utama mazhab Klasik adalah sebagai berikut :
- Kebijakan pasar bebas (laissez faire) merupakan "jiwa" bagi suatu perekonomian. Oleh karena itu, setiap individu maupun unit - unit usaha harus diberi kebebasan dalam menjalankan kegiatan ekonominya.
- Kegiatan ekonomi yang dilakukan atas dasar mekanisme pasar akan jauh lebih bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan daripada jika ada campur tangan pemerinyah di dalamnya. Peran pemerintah hendaknya hanya terbatas pada bidang hukum, pertahanan, pendidikan dan penyediaan jasa - jasa publik lainnya.
- Nilai dan harga barang, tingkat upah, tingkat sewa tanah dan tingkat laba ditentukan oleh mekanisme tarik - menarik antara permintaan dan penawaran di pasar.
Kegiatan Belajar 2
Teori Neoklasik, Keynesian, dan Pertumbuhan Endogen
Dalam teori Harrod - Domar, pembentukan modal dipandang sebagai
pengeluaran yang akan menambah kemampuan suatu perekonomian untuk
menghasilkan barang dan jasa, dan juga sebagai pengeluaran yang akan
menambah permintaan efektif seluruh masyarakat. Teori ini menunjukkann
sebuah realita yang cenderung diabaikan oleh Keynes, yaitu jika pada
suatu masa tertentu dilakukan sejumlah pembentukan modal maka pada masa
berikutnya perekonomian tersebut akan mempunyai kemampuan yang lebih
besar dalam menghasilkan barang dan jasa. Namun, teori ini juga
memandang bahwa adanya kenaikan pada kapasitas produksi dan pendapatan
nasional ditentukan oleh adanya kenaikan pengeluaran masyarakat.
Meskipun kapasitas produksi bertambah, pendapatan nasional baru akan
mengalami kenaikan hanya jika terjadi kenaikan pada pengeluaran
masyarakat.
Menurut teori neoklasik (Solow - Swan), pertumbuhan ekonomi
tergantung pada ketersediaan faktor - faktor produksi (penduduk, tenaga
kerja, dan akumulasi modal) dan tingkat kemajuan teknologi. Pandangan
teori ini didasarkan pada anggapan yang mendasari analisis ekonomi
klasik, yaitu perekonomian berada pada tingkat pengerjaan penuh dan
tingkat pemanfaatan penuh atas faktor - faktor produksinya.
Menurut teori pertumbuhan endogen, faktor teknologi memegang peranan
penting dalam pertumbuhan dalam jangka panjang. Namun, Romer (1994)
menyatakan bahwa akumulasi modal tetap memegang peranan penting dalam
pertumbuhan ekonomi dalam artian yang lebih luas, yakni dengan
memasukkan unsur modal ilmu pengetahuan (knowledge capital) dan modal
manusia (human capital) ke dalam model. Selain itu, perubahan teknologi merupakan bagian dari proses pertumbuhan ekonomi yang berasal dari dalam (endogenous), bukan sebagai faktor yang berasal dari luar (esogenous).
Kegiatan Belajar 3
Teori Schumpeter dan Teori Ketergantungan
Menurut Schumpeter, faktor utama yang menyebabkan pembangunan
ekonomi adalah proses inovasi dan pelakunya adalah para inovator atau
pengusaha (entrepreneurs). Kemajuan ekonomi suatu masyarakat hanya bisa diterapkan dengan adanya inovasi oleh para entrepreneurs.
Schumpeter membedakan pengertian pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
ekonomi meskipun keduanya merupakan sumber peningkatan output
masyarakat. Menurut Schumpeter, pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan
output masyarakat yang disebabkan oleh semakin banyaknya jumlah faktor
produksi yang digunakan dalam proses produksi, tanpa adanya perubahan
dalam "teknologi" produksi itu sendiri. Pembangunan ekonomi adalah
kenaikan output yang disebabkan oleh adanya inovasi yang dilakukan oleh
para pengusaha (entrepreneurs).
Menurut teori ketergantungan, fenomena keterbelakangan
(underdevelopment) NSB disebabkan oleh tergabungnya (incorporated)
masyarakat prakapitalis tersebut ke dalam tatanan ekonomi dunia yang
kapitalistik. NSB terjebak dalam perangkap ketergantungan dan dominasi
negara - negara maju (core) sehingga masyarakat tersebut kehilangan
otonominya sehingga menjadi negara - negara pinggiran (periphery).
Ketergantungan NSB terhadap negara - negara maju tersebut merupakan buah
dari hubungan - hubungan struktural yang eksploitatif antara negara -
negara maju sebagai pusat ekonomi dan negara pinggirannya.
BERIKUTNYA :