Saturday, September 16, 2017

Modul 2 : EKMA4262 - Manajemen Risiko

Modul 2 : EKMA4262 - Manajemen Risiko

EKMA4262 - MANAJEMEN RISIKO



RANGKUMAN

MODUL 2

Identifikasi, Pengukuran Risiko dan Beberapa Tipe Risiko Murni


Kegiatan Belajar 1

Identifikasi dan Pengukuran Risiko

          Kegiatan Belajar 1 ini membicarakan identifikasi dan pengukuran risiko secara umum. Jika kita ingin mengelola risiko dengan baik, maka risiko harus bisa diidentifikasi, dipelajari karakteristiknya, dan kemudian diukur. Pengukuran tersebut ingin melihat indikator tinggi rendahnya risiko, dampak risiko tersebut terhadap kinerja perusahaan. Jika kita bisa melakukan langkah - langkah tersebut, pengelolaan risiko bisa dilakukan lebih baik. Identifikasi risiko bisa dilakukan melalui berbagai teknik, seperti menganalisis sekuen risiko --> risk factors --> peril --> kerugian, mengidentifikasi sumber - sumber risiko dari lingkungan dan menganalisis risiko yang barangkali bisa muncul dari setiap sumber tersebut, mewawancarai manajer mengenai risiko - risiko yang dianggap penting bagi organisasi.
          Setiap risiko mempunyai karakteristik yang berbeda - beda sehingga pengukuran risikonya juga berbeda. Sebagai contoh, risiko pasar banyak menggunakan teknik Value At Risk untuk pengukurannya, risiko perubahan tingkat bunga menggunakan durasi, risiko kematian menggunakan probabilitas kematian dari tabel kematian. Bagian akhir kegiatan belajar ini menyajikan ilustrasi PT Unggul Airlines yang mencoba mengidentifikasi risiko strategis dan melakukan pengukuran risiko tersebut. 



Tes Formatif 1

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat !

1. PT Unggul Airlines mempunyai rute luar negeri, sehingga ada komponen biaya dalam $ ( misal menyewa tempat di bandara asing ). Jika Rupiah menguat, bagaimana pengaruh penguatan terhadap biaya sewa bandara dalam Rupiah ?
A. Meningkat
B. Berkurang
C. Sama saja
D. Tidak ada yang benar

2. Faktor yang meningkatkan probabilitas munculnya risiko dinamakan .....
A. risk factor
B. Sumber risiko
C. eksposur terhadap risiko
D. peril

3. Berikut ini teknik yang sering digunakan untuk mengukur risiko kredit .....
A. VAR
B. Durasi
C. Rating Perusahaan
D. Matriks frekuensi / signifikansi

4. PT B baru saja melakukan otomatisasi sehingga peranan tenaga kerja menjadi berkurang. PT B berharap bisa mengurangi risiko kesalahan yang dilakukan karyawan. Dengan menggunakan matriks frekuensi / signifikansi, risiko otomatisasi ( mesin atau komputer tidak berjalan sebagaimana mestinya ) akan cenderung masuk kuadran mana ?
A. Frekuensi jarang / signifikansi kecil
B. Frekuensi jarang / signifikansi besar 
C. Frekuensi sering / signifikansi kecil
D. Frekuensi sering / signifikansi besar


Kegiatan Belajar 2

Mengukur Probabilitas dan Kerugian dari Kematian Awal

          Kegiatan Belajar 2 ini membicarakan risiko kematian awal ( premature death ). Kematian itu sendiri merupakan hal yang pasti, tetapi timing ( waktu ) dari kematian adalah tidak pasti. Ketidakpastian tersebut menimbulkan risiko. Pengukuran probabilitas kematian bisa dilakukan dengan menggunakan tabel kematian ( mortality table ). Tabel tersebut disusun berdasarkan data nasabah asuransi. Kematian awal bisa menimbulkan konsekuensi negatif ( kerugian ) terhadap keluarga yang ditinggalkan maupun organisasi yang ditinggalkan. Kerugian tersebut bisa dihitung melalui beberapa pendekatan, seperti potensi penghasilan yang hilang. Bagian kedua kegiatan belajar membicarakan eksposur yang dihadapi berkaitan dengan awal tersebut. Eksposur yang hilang pada dasarnya dihitung berdasarkan present value dari aliran kas yang ' hilang ' ( tidak jadi diperoleh ) karena meninggalnya orang yang bersangkutan.



Tes Formatif 2

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat !

1. Antara pria dan wanita, mana yang mempunyai risiko kematian yang lebih tinggi ?
A. Pria
B. Wanita
C. Sama saja
D. Tidak bisa ditentukan

2. Dalam siklus hidup manusia, usia berikut ini mempunyai risiko kematian paling tinggi .....
A. 0 tahun
B. 10 tahun
C. 20 tahun
D. 30 tahun

3. Dengan menggunakan tabel kematian .....
A. probabilitas kematian akan cenderung lebih tinggi dibandingkan orang biasa
B. probabilitas kematian akan cenderung lebih rendah dibandingkan orang biasa
C. probabilitas kematian sama saja dengan orang biasa
D. orang biasa cenderung lebih sehat dibandingkan orang yang diasuransikan


Kegiatan Belajar 3

Risiko Kerusakan Properti dan Kewajiban ( Liabilities )  

          Kegiatan belajar ini membicarakan dua tipe risiko murni yaitu risiko kerusakan properti dan risiko gugatan hukum. Kerusakan properti mencakup wilayah yang sangat luas dan beragam, karena properti itu sendiri mencakup ketegori yang luas dan beragam. Contoh properti adalah bangunan, rumah, kendaraan, peralatan, dan lainnya. Metode penilaian properti mencakup harga pasar, replacement cost dikurangi depresiasi, replacement cost ( new ).
          Risiko gugatan hukum terjadi jika pihak menggugat dan menuntut sejumlah kompensasi kepada perusahaan. Risiko gugatan hukum menjadi semakin relevan karena makin banyak tuntutan yang dilakukan oleh pihak luar. Kegiatan belajar ini menjelaskan prinsip - prinsip hukum yang mendasari gugatan hukum, dengan perspektif lebih pada common law.



Tes Formatif 3

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat !

1. Karena kebakaran, kegiatan perusahaan berhenti sehingga tidak ada aktivitas bisnis. Kerugian tersebut merupakan kerugian .....
A. langsung
B. tidak langsung
C. dengan elemen waktu
D. standar

2. Berikut ini negara yang menganut sistem hukum civil law .....
A. Amerika Serikat
B. Inggris
C. Indonesia
D. Australia

3. Sistem hukum di mana jurisprudensi lebih banyak digunakan, dinamakan .....
A. civil law
B. common low
C. hukum perdata
D. hukum pidana

4. Seorang pemabuk ditabrak sepeda motor yang menerjang lampu merah. Orang yang ditabrak tersebut menuntut ganti rugi kepada pengendara motor. Pengendara motor berargumen bahwa orang tersebut mabuk, sehingga berkontribusi terhadap kecelakaan tersebut. Argumen pengendara sepeda motor tersebut disebut .....
A. Contributory negligence
B. Comparative negligence
C. Last clear chance rule
D. Assumption of risk
 

BERIKUTNYA :