EKMA4369 - MANAJEMEN OPERASI JASA
Dr. Dorothea Wahyu Ariani, S.E., M.T.
RANGKUMAN
Manajemen Operasi Jasa
Manajemen Operasi
Kegiatan Belajar 2
Dr. Dorothea Wahyu Ariani, S.E., M.T.
RANGKUMAN
MODUL 1
Manajemen Operasi Jasa
Kegiatan Belajar 1
Manajemen Operasi
- Manajemen operasi berkaitan dengan pengelolaan semua proses individu seefektif mungkin. Dalam fungsi operasi, keputusan manajemen dapat dibagi ke dalam keputusan strategik ( jangka panjang ), keputusan taktik ( jangka menengah ), dan keputusan perencanaan dan pengendalian operasi ( jangka pendek ).
- Operasi sering kali didefinisikan sebagai proses transformasi. Dalam manajemen operasi dilakukan proses transformasi yang mengubah input menjadi output. Input dapat meliputi bahan baku, pelanggan, atau produk yang berasal dari sistem lain. Proses transformasi dapat dikategorikan sebagai fisikal ( dalam perusahaan manufaktur ), lokasi ( seperti perusahaan transportasi, pertukaran ( seperti pada usaha retail ), penyimpanan ( seperti penggudangan ), fisiologikal ( seperti dalam perawatan kesehatan ), dan informasional ( seperti dalam perusahaan telekomunikasi ).
- Manajemen operasi telah mengalami perkembangan yang panjang dan sangat pesat. Proses perkembangan tersebut dimulai ketika masa Adam Smith dan F.W. Taylor dengan konsep manajemen ilmiah dan konsep time-study. Konsep manajemen operasi juga terkait dengan sumber daya manusia berdasarkan Howthorne studies. Beberapa konsep yang muncul selanjutnya bertujuan untuk efisiensi proses dan keefektifan dalam mencapai tujuan, seperti PERT dan CPM, JIT, CAD/CAM, TQM,SPC, QFD, concurrent engineering, six sigma, ERP, dan supply-chain management.
Kegiatan Belajar 2
Manajemen Operasi Jasa
Jasa atau pelayanan ( services ) didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang menghasilkan waktu, tempat, bentuk, dan kegunaan psikologis. Jasa merupakan kegiatan, perbuatan, atau kinerja yang bersifat tidak nampak. Jasa merupakan struktur komprehensif, bukan tunggal, dan secara konsisten digunakan secara unidimensional. Perbedaan antara produk dan jasa juga merupakan suatu yang terus menjadi perdebatan. Dalam perusahaan jasa, pelanggan merupakan input. Kepemilikan jasa juga hanya dapat dirasakan oleh pelanggan. Industri jasa juga dapat diukur sama dengan industri manufaktur, yaitu produktivitas, kualitas pelayanan, dan efisiensi. Produktivitas tersebut mencakup produktivitas pelayanan, cara pengukuran produktivitas pelayanan, keterkaitan produktivitas pelayanan dengan kualitas pelayanan dan keuntungannya, serta bagaimana meningkatkan produktivitas dan memperbaiki kualitas. Kualitas pelayanan merupakan sinonim kepuasan pelanggan.
Jasa atau pelayanan memiliki beberapa karakteristik, seperti adanya partisipasi pelanggan dalam proses pelayanan, keserempakan, mudah rusak, sulit dipahami, dan keragaman atau heterogenitas.
Karakteristik pembagian dimensi perusahaan jasa disesuaikan dengan kondisi perusahaan jasa yang tentu saja berbeda dari perusahaan manufaktur, ke dalam enam dimensi, yaitu :
Karakteristik pembagian dimensi perusahaan jasa disesuaikan dengan kondisi perusahaan jasa yang tentu saja berbeda dari perusahaan manufaktur, ke dalam enam dimensi, yaitu :
- fokus pada peralatan atau orang.
- lamanya hubungan atau kontak dengan pelanggan.
- kastemisasi atau pengaruh pelanggan dalam menentukan jasa yang dimintanya.
- hubungan atau kontak dengan pelanggan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.
- sumber nilai tambah, yaitu baris depan atau baris belakang, dan
- fokus produk atau proses.
- memperbaiki teknologi transportasi dan informasi.
- pengurangan peraturan atau regulasi dalam institusi keuangan.
- peningkatan permintaan terhadap pelayanan pelanggan.
- pengurangan batasan impor dan hambatan perdagangan internasional lainnya, dan
- keunggulan bersaing dalam hal biaya.
BERIKUTNYA :